Kekuatan Boba

Dulu ketika saya masih kecil, sesuatu yang bentuknya bundar, kecil, dan hitam itu hanya dapat saya temui di kandang kambing. Tetapi saat ini saya heran sesuatu yang “mirip” seperti itu malah dikonsumsi oleh banyak orang dan menjadi salah satu makanan paling populer beberapa tahun ini. Mungkin diantara kalian yang membaca tulisan ini, pasti hari ini sudah mengunyah sesuatu yang dinamakan “boba” atau “bubble tea“. Nah, boba ini adalah yang saya maksudkan tadi dan memang bentuknya sangatlah mirip dengan “itu”😂. Tapi jangan sekali-kali ketika sedang menyunyah boba malah membayangkan menyunyah hal sesuatu yang tadi. Meskipun bentuknya demikian, tak dapat dipungkiri kekuatan boba sangatlah besar terutama di kalangan masyarakat urban dan millenals. Bagi mereka penggemar boba, sehari tidak menyunyah boba itu terasa ada yang kurang di hidup mereka. Meskipun selain boba ada juga namanya es kopi yang menjadi sesuatu yang membuat candu dikalangan anak muda.
Sejarah boba

Mugkin kalian setiap hari mengkonsumsi boba, tetapi apakah kalian mengetahui asal muasal boba sebenarnya sampai bisa menjadi makanan paling populer tidak hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia? Perkiraan saya mungkin ada yang sudah mengetahui dan ada juga yang tau sedikit atau ada yang belum tau apa-apa. Mungkin pertama saya akan breakdown terlebih dahulu asal usul atau sejarah boba ini sampai akhirnya menjadi makanan paling sukses di dunia. Boba awalnya berasal dari Asia tepatnya di negara Taiwan sejak tahun 1987. Hal ini terungkap dalam artikel “History of Bubble Tea: How Boba, born of a staff competition in Taiwan, Became a Global Phenomenon“, yang diterbitkan South China Morning Post.

Tenyata sebenarnya boba ini secara tidak sengaja ditemukan oleh Liu Han-chien. Liu adalah pendiri dari Chen Shui Tang di Taichung, yang merupakan teahouse pertama yang memperkenalkan boba di Taiwan. Pada suatu ketika Liu mengadakan meeting dengan karyawannya guna membahas produk milk tea baru untuk dijual. Mungkin pada saat itu Liu merasa bosan dengan suasana meeting yang begitu-begitu saja. Ditengah suasana meeting, Liu yang bosan tidak sengaja menaruh beberapa bola tapioka kedalam milk tea tradisional miliknya. Ketika ia meminumnya ternyata rasanya enak dan ia menyuruh karyawannya untuk mencicipnya. Para karyawan Liu juga menyukai milk tea yang dicampur dengan bola tapioka tersebut yang dulu masih berwarna putih. Salah satu karyawan Liu menyarankan selain ditambahkan bola tapioka juga ditambahkan es batu. Semenjak saat itu lahirlah sebuah inovasi awal mula minuman milk tea modern yang resepnya dinikmati hingga saat ini. Kreasi boba yang semakin beragam, menyebabkan warna yang sebelumnya hanyalah putih berkembang menjadi banyak warna yang mencolok dan menarik seseorang untuk menyunyah boba tersebuh. Tetapi diantara semua warna boba, warna hitamlah yang paling populer dan ideal. Meski bentuknya mirip itu 🤔.
Boba masuk ke Indonesia

Sebelum masuknya berbagai brand boba yang sedang populer saat ini di Indonesia, tidak banyak orang yang tau bahwa pelopor boba di Indonesia adalah Quickly yang berasal dari Taiwan. Quickly sendiri mulai membawa boba di Indonesia sejak tahun 2000 dan gerai pertama mereka berada di Plaza Indonesia. Tetapi Quickly tidak sendiri masuk ke Indonesia saat itu dan berselang setahun kemudian yaitu tahun 2001, Hop Hop dari Kanada resmi menjadi penantang Quickly di Indonesia dalam bisnis Boba. Hop Hop sendiri membuka gerai pertamanya di Pasaraya Grande, di lantai basement gedung tersebut. Pada awal penjualan boba di Indonesia, Quickly dan Hop Hop mematok harga mulai dari 6.5k untuk produk boba mereka. Selama kurang lebih satu dekade Quickly dan Hop Hop bersaing untuk menjual olahan boba mereka kepada konsumen di Indonesia. Ketika awal beroperasi pihak Quickly dan Hop Hop cukup kewalahan melayani para konsumen yang ingin membeli boba mereka. Penjualan boba di Indonesia selama satu dekade mengalami pasang surut, hingga tahun 2010 bisnis boba sangat lesu di Indonesia. Pada akhirnya tahun 2011, salah satu brand boba paling terkenal saat ini pun masuk. Tidak lain dan tidak bukan brand boba itu adalah Chatime dari Taiwan.

Meski Chatime masuk di Indonesia dalam situasi yang kurang menguntungkan dikarenakan penjualan produk boba pada saat itu sangat lesu dan kurang diminati masyarakat Indonesia. Tetapi siapa sangkap produk mereka sangat laku dipasaran hingga saat ini. Dari situlah muncul berbagai brand boba yang masuk sekaligus meramaikan industri boba di Indonesia seperti Xing Fu Tang, Tiger sugar, Diagon Alley, OneZo, Kokumi, Ban Ban, Heycha, Kamu Tea, Heihei, Familiy Mart, Gulu-Gulu, KOI, dan lain-lain. Kalau saya sendiri lebih memilih boba Family Mart dikarenakan paling murah diantara semuanya, hanya 15k untuk menikmati sensasi menyunyah boba. Tahun 2019 ini merupakan puncak kepopuleran dan kesuksesan penjualan boba dihampir seluruh wilayah Indonesia. Maka jangan heran kalau di kota tempat tinggal kalian bermunculan oulet-outlet brand boba yang selalu menawarkan produk-produk baru olahan boba mereka.
Boba di masa depan

Kepopuleran boba dikalangan kaum muda dan millenials sangatlah tinggi, bahkan tidak sedikit juga kaum tua yang ikut meramaikan kepopuleran boba di Indonesia. Boba tidak hanya menjadi pelengkap atau topping semata pada minuman milk tea, tetapi boba saat in dianggap sebagai menu utama yang dapat dicampurkan dihampir semua jenis minuman. Tidak hanya dicampurkan ke berbagai jenis minuman saja, bahkan ada beberapa brand yang mencampurkannya dengan makanan. Contoh makanan yang dicampurkan boba seperti, waffle, roti, puding, mie, dan lain-lain. Boba saat ini dianggap sebagai daya tarik utama dalam industri makanan dan minuman. Maka jangan heran ada beberapa brand yang membuat porsi bobanya lebih banyak dari pada minumannya.

Seiring dengan ketenaran dan kepopuleran boba yang terus meningkat, inovasi boba yang dilakukan oleh brand juga harus terus ditingkatkan agar dapat terus bertahan di industri boba. Banyaknya menu-menu olahan boba baru yang bermunculan dan fleksibelnya boba bila digabungkan dengan makanan dan minuman, membuat boba mempunyai prospek produk yang cerah dimasa depan. Coba bayangkan jika ada brand yang membuat olahan boba dicampurkan dengan bakso, pasti sungguh menarik bukan. Mungkin jika suatu saat kalian membeli bakso di abang-abang yang lewat dengan percakapan “Bang, beli baksonya satu porsi” “Baksonya pake boba ga?” “What.. 😅”. Tidak hanya bakso yang sebagai contoh produk olahan boba, tetapi masih banyak lagi makanan dan minuman yang bisa dicampurkan dengan boba.

Pemerhati kehidupan yang mempunyai hobi menonton film dan tv series. Kadang-kadang bermain mobile games. Seorang geek lite.