Kata Mama PNS Aja

Tahun 2019 ini, pemerintah melalui Badan Kepegawaian Nasional (BKN) membuka lowongan CPNS bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Tidak main-main lowongan yang dibuka berjumlah 152.286 formasi dan bisa ditebak bahwa pelamar yang memperebutkan formasi tersebut juga sangat banyak. Tercatat sebanyak 5,05 juta orang berebut untuk mendapatkan pekerjaan sebagai PNS atau ASN. Jadi diantara 5,05 juta orang tersebut yang diambil atau diterima menjadi PNS hanyalah sekitar 3% saja dari total keseluruhan pelamar. Memang berat jika harus bersaing dengan jutaan orang yang ingin memiliki tujuan sama yaitu PNS. Sadar memang sulit jika berharap lolos seleksi dengan antusiasme pelamar yang begitu tinggi dan juga mereka sangat berambisi untuk meraih formasi CPNS tersebut. Kata mama PNS aja udah titik.

Berprofesi menjadi seorang PNS atau ASN memang bukan merupakan sesuatu yang menarik bagi kaum millennials, tetapi sebenarnya pendaftaran CPNS dipenuhi oleh jutaan millennials. Ada beberapa faktor memang menyebabkan para millennials berlomba-lomba menyerbu pendaftaran CPNS yang menyentuh angka jutaan orang. Sebenarnya cuman terdapat dua faktor utama yang bisa dijadikan acuan millennials yaitu atas kesadaran sendiri dan adanya saran dari orangtua. Jika ditelaah lebih lanjut kedua faktor ini merupakan hal penentu yang menyebabkan millennials tertarik untuk mencoba peruntungannya mendaftar CPNS. Hal ini jugalah penentu millennials di masa depan akan bisa survive atau tidak dengan semua rutinitas dan tanggungjawabnya jika terpilih menjadi PNS.

Oke mari kita breakdown dulu dari faktor “atas kesadaran sendiri” atau kemauan diri sendiri tanpa ada paksaan dan distraksi dari pihak manapun. Faktor yang ini sebenarnya adalah faktor yang paling bagus yakni atas kesadaran diri sendiri kalian mau mencoba untuk mendaftar CPNS tanpa adanya paksaan dari pihak lain dan hanya diri kalian sendiri yang menentukan langkah yang diambil. Bagi kebanyakan orang yang menganut prinsip ini menjadi PNS merupakan sebuah panggilan jiwa dan berusaha mencari setiap peluang agar dirinya mempunyai hidup yang lebih baik. Ada juga semasa kuliah telah belajar dengan sungguh-sungguh dan dikemudian hari setelah lulus, ingin menerapkan ilmu yang didapat untuk membangun daerahnya dengan cara menjadi PNS. Mengabdikan diri sebagai PNS adalah kemauan dirinya sendiri dan secara sadar ingin berkontribusi dalam sistem pemerintahan dengan kemampuan yang dimiliki. Sungguh mulia memang jika ada orang yang mendaftar CPNS dengan alasan demikian.
Belanjut ke faktor kedua “saran orangtua” yang mungkin menjadi momok paling menyebalkan bagi kebanyakan kaum millennials saat ini. Mengapa saya katakan menyebalkan, karena kebanyakan orangtua saat ini masih berpikir bahwa berkarier menjadi PNS merupakan hal terbaik sekaligus membanggakan. Pernyataan tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan dan bisa dibilang memang benar. Bayangkan jika kalian menjadi PNS, setiap bulan mendapatkan gaji pokok plus tujangan, jenjang karier yang jelas, dan hal terpenting ketika pensiun nanti mendapatkan uang pensiun seumur hidup. PNS dianggap profesi bergengsi selain berkarier pada TNI dan Polri. Ibarat kata, negara adalah sebuah tempat berkerja yang tidak akan pernah bangkrut dan posisi kita akan tetap aman sampai kapanpun. Berbeda jika kita bekerja di swasta yang sewaktu-waktu bisa bangkrut dan dapat mengancam posisi kita menjadi tidak aman. Orangtua akan selalu senang membanggakan dan memamerkan anak tercintanya jika bekerja menjadi PNS. Selain itu jika kamu bekerja menjadi PNS pasti taraf hidup kamu akan naik dan bisa-bisa kamu menjadi menantu idaman yang selalu diburu oleh para calon mertua.

Sedikit berbagi cerita, seperti kebanyakan sifat orangtua kebanyakan saya pun juga disarankan untuk mendaftar CPNS dan mencoba peruntungan disana. Bahkan jika gagal tahun ini, saya disarankan untuk mencoba mendaftar lagi ditahun-tahun berikutnya. Tidak adil memang jika merasa kecewa berulang kali dengan sesuatu yang sudah kita tahu hasilnya seperti apa. Sebenarnya saya jujur kurang tertarik dengan dunia PNS saat ini, terlepas dari banyaknya orang yang bersaing pada seleksi CPNS. Bagi saya menjadi PNS kurang memberikan challange dalam hidup dan mungkin banyak millennials juga berpikir demikian. Millennials bisa dibilang merupakan kaum yang bebas melakukan apapun yang mereka inginkan. Bebas disini dalam arti positif dimana millennials bebas mengejar karier tanpa adanya batasan. Hal ini disebabkan saat ini perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi yang pesat turut mendukung perjalanan karier tanpa adanya batasan. Seseorang bisa bekerja tanpa dibatasi satu instansi saja dan seseorang bisa terkoneksi tak hanya satu pekerjaan saja, tetapi dengan berbagai macam pekerjaan karena keterbukaan informasi di era teknologi.

Ada juga alasan kunci millennials tidak menginginkan posisi sebagai PNS karena takut terjebak pada kondisi dimana mereka tidak bisa menolak hal negatif dari sistem yang telah dibangun sejak dahulu yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah korupsi atau fraud. Biasanya perilaku tidak terpuji telah direncanakan dan dibangun secara berjamaah yang berarti seseorang yang ada dilingkaran permerintahan sistem tersebut akan sulit untuk menolak untuk tidak masuk. Mungkin kebanyakan millennials terlanjur ilfil mendengar adanya perilaku tersebut dalam sistem pemerintahan yang dilakukan oleh beberapa oknum PNS (katanya). Hal-hal yang seperti inilah yang menjadi salah salah satu penyebab para millennials enggan untuk berkecimpung di dunia pemerintah. Citra birokrasi pemerintahan seakan tercoreng oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab dan membuat kepercayaan masyarakat terhadap PNS semakin memburuk.
Terlepas dari itu semua, millennials harus pintar memposisikan dirinya jika terjebak pada keadaan “disuruh mendaftar CPNS”. Jika yakin bahwa CPNS adalah jalan hidupmu menuju kesuksesan, silahkan mendaftar dan berusahalah sekeras mungkin agar kalian dapat diterima menjadi PNS yang mampu mengemban tanggung jawab yang diberikan. Bagi kalian yang masih pikir-pikir atau berada di dua hati ingin mendaftar CPNS, sebaiknya urungkan niat kalian untuk mengikuti seleksi CPNS. Ibarat kata masih ada banyak jalan menuju China, begitu juga masih ada jalan menuju kesuksesan. Beri penjelasan kepada pihak-pihak yang menyuruh kalian mendaftar CPNS, dan saya yakin bahwa orangtua kalian adalah pihak yang paling semangat jika kalian mendaftar CPNS. Katakan bahwa kehidupan karier adalah kalian sendiri yang menjalani dan bukan mereka. Nantinya bahagia adalah milik kalian di masa depan dan tidak ada boleh ada yang berhak mendikte kebahagiaan.

Anggapan bahwa seorang anak yang mempunyai kewajiban memenuhi permintaan mereka kita abaikan terlebih dahulu. Masih banyak cara membuat orangtua kalian bahagia dan jika kalian pintar menjelaskan kepada orangtua, saya percaya orangtua kalian perlahan akan luluh dan mengurangi intensitas perihal antusiame pendaftaran CPNS. Usahakan orangtua kalian tidak terlalu terpikir akan kelangsungan karier kalian di masa depan. Selalu berusaha dan disertai doa dalam menjalani karier kalian apapun itu. Yang penting dalam melakukan sesuatu, mintalah doa restu dari orangtua kalian agar mendapat kelancaran pada setiap kegiatan yang kalian lakukan. Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak akan menciptakan suasana yang harmonis dan saling mendukung satu sama lain.

Pemerhati kehidupan yang mempunyai hobi menonton film dan tv series. Kadang-kadang bermain mobile games. Seorang geek lite.